cah soax

Sabtu, 14 Mei 2011

makalah


BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Seorang siswa tidak jarang sering menghadapi berbagai permasalahan, entah dari diri sendiri, keluarga atau dari yang lain. Hal tersebut terkadang mengganggu konsentrasi belajar siswa tersebut, bahkan bisa merubah tingkah lakunya, maka dari itulah dibutuhkan bimbingan juga pengarahan  dari pihak guru selaku seorang pendidik.
Guru adalah sebagai salah satu pendukung penting dalam pelaksanaan sebuah pendidikan, yang mana sang pendidik mempunyai tanggung jawab yang sangat besar terhadap apa – apa yang terjadi dalam muridnya, sang pendidik juga harus mengetahui masalah – masalah apa  yang dihadapi sang murid, kebingungan apa yang ia rasakan atau yang lain demi kondisi belajar yang kondusif
Untuk itu dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai jenis dan masalah dalam sebuah bimbingan, dengan harapan akan memberikan gambaran atau pandangan kita semua mengenai masalah ini.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana masalah - masalah yang ada dalam  sebuah bimbingan?
2.      Bagaimana jenis masalah yang ada dalam sebuah bimbingan?

C.     Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembahasan ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk memahami masalah - masalah dalam sebuah bimbingan
2.      Untuk memahami jenis masalah dalam sebuah bimbingan.


BAB II
PEMBAHASAN

1.      Masalah -  masalah Dalam Sebuah Bimbingan
Berbicara mengenai masalah – masalah dalam suatu bimbingan, tentunya akan sangat banyak sekali memunculkan bebagai masalah. Secara garis besar masalah – masalah yang ada dapat dikelompokan menjadi enam masala, yaitu:

1)      Masalah Pendidikan
Masalah pendidikan adalah masalah yang dihadapi siswa dalam hubungannya dengan masalah pendidikan. Masalah pemilihan jurusan, masalah kelanjutan studi, masalah penyesuaian dengan sekolah baru, dan lain sebagainya.

2)      Masalah Belajar
Masalah belajar adalah masalah yang dihadapi siswa khususdalam belajar. Masalah ini merupakan bagian dari masalah pendidikan. Bentuk – bentuk masalah belajar misalnya sukar konsentrasi dalam belajar, kebiasaan belajar yang buruk, sukar menangkap pelajaran, mudah lupa terhadap apa yang dipelajari, dan sebagainya.

3)      Masalah Pribadi
Masalah pribadi adalah masalah yang dihadapi oleh siswa, yang disebabkan faktor dirinya sendiri. Masalah ini pada siswa sekolah menengah jumlahnya meningkat karena mereka berada pada fase remaja, dimana pada fase remaja umumnya lebih rentan dengan berbagai masalah pribadi. Beberapa contaoh masalah pribadi misalnya kecewa ditinggal pacar, sukar bergaul dengan teman, merasa canggung dalam pergaulan, mudah emosi, merasa rendah diri, merasa superior, egois, suka menang sendiri, mersa pesimis dalam hidupnya.
Lebih jelasnya begini, misal seorang siwa tiba – tiba ditinggal pacarnya. Dengan keadaan seperti itu pasti akan mempenga konsentrasi berfikir siwa tersebut sehingga belajarnya pun terganggu. Kasus ini bila dicermati merupakan masalah pribadi dan merupakan masalah kecil, namun jika dibiarkan bisa berlanjut menjadi masalah yang besar dan bisa menjadi masalah sosial.

4)      Masalah Sosial
Masalah sosial adalah masalah yang dihadapi siswa dalam segi sosial. Misalnya penyesuaian dengan kelompok seusia, kesulitan dalam penyesuaian dengan masyarakat, terisolir dari kelompok, dan sebagainya.

5)      Masalah Pekerjaan
Masalah pekerjaan adalah masalah yang dihadapi siswa dalam bidang pekerjaan. Masalah pekerjaan akan lebih mendesak pada sekolah – sekolah kejuruan ( STM, SPG, SMEA, dan lain sebagainya ), namun bukan berarti pada siswa sekolah menengah umum tidak ada masalah. Contoh dari masalah ini antara lain merasa  bimbang akan pekerjaan di masa mendatang, sulit memilih pekerjaan yang sesuai dengan dirinya, sukar mencari pekerjaan, tidak memilki ketrampilan tertentu, dan sebagainya.

6)      Masalah Penggunaan Waktu Luang
Masalah ini adalah masalah yang dihadapi siswa dalam menggunakan waktu luangnya, baik waktu luang di sekolah maupun di rumah.


2.      Jenis – jenis Dalam Sebuah Bimbingan
Berkaitan dengan penjelasan di atas, secara garis besar  jenis bimbingan itu dapat kelompokan menjadi enam, yaitu:

1)      Bimbingan Pendidikan
Bimbingan pendidikan adalah usaha bimbingan yang ditujukan kepada siswa untuk mengatasi kesulitan dalam bidang pendidikan. Bentuk bimbingan pendidikan ini misalnya menyediakan informasi mengenai jurusan, informasi mengenai kelanjutan studi, menyelenggarakan layanan orientasi kepada siswa baru, dan sebagainya.

2)      Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar adalah usaha bimbingan kepada siswa untuk mengatasi kesulitan dalam bidang belajar. Bentuk bimbingan belajar misalnya membuat kelompok belajar, memberikan informasi tentang cara belajar yang baik, memberi informasi cara mengatur jadwal belajar, cara memusatkan perhatian dalam belajar, memberikan informasi tentang pola belajar, dan sebagainya.
Bimbingan belajar / pendidikan / akademik merupakan bimbingan dalam hal menemukancaea belajar yang tepat, memilih progam yang sesuai, mengatasi kesulitan belajar, tuntunan belajar. Dalam hal ini termasuk memberikan bimbingan untuk mengembangkan kebiasaan belajar yang efektif untuk bekerja di masa mendatang, memahami kekuatan diri ( potensi diri / bakat, IQ, EQ, SQ ), menilai kesenjangan antara tujuan yang diharapkan dengan hasil ujian, dan mengumpulkan berbagai informasi diri untuk memilih studi lanjutan.

3)      Bimbingan Pribadi
Bimbingan pribadi adalah usaha bimbingan yang ditujukan kepada siswa dalam usahanya mengatasi kesulitan pribadi. Bentuk bimbingan masalah ini misalnya memberikan konseling, role playing,  psikodarma, informasi cara bergaul, dan sebagainya.


4)      Bimbingan Sosial
Bimbingan sosial adalah usaha bimbingan yang bertujuan membantu siswa mengatasi kesulitannya dalam bidang sosial. Bentuk bimbingan ini misalnya informasi cara berorganisasi, cara bergaul agar disenangi kelompok, cara – cara mendapatkan biaya sekolah tanpa harus mengorbankan belajar, dan sebagainya.

5)      Bimbingan Pekerjaan
Bimbingan pekerjaan adalah usaha bimbingan dalam membantu siswa untuk mengatasi kesulitan dalam bidang pekerjaan. Bentuk bimbingan ini misalnya memberikan informasi mengenai pekerjaan, karya wisata ke pabrik, ke perusahaan, cara melamar pekerjaan, cara memilih dan menentukan pekerjaan, dan sebagainya.
Sementara bimbingan karier menurut Winkel ( 1997 ) ialah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, memilih lapangan pekerjaan atau jabatan profesi tertentu, serta membekali diri agar siap memangku jabatan yang telah dimasuki. Adapun bimbingan karier islami menurut Tohari, dkk ( 1992 ) adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar dalam proses mencari pekerjaan dan bekerja senantiasa selaras dengan ketentuan dan petunjuk tuhan sehingga dapat mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Adapun konseling islami merupakan proses penberian bantuan kepada individu agar menyadari kembali eksistensinya sebagai makhluk Allah yang seharusnya dalam mencari dan melakukan pekerjaan senantiasa selaras dengan ketentuan dan petunjuk Tuhan sehingga dapat mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Lebih lanjut pengertian karier adalah perkembangan dan kemajuan seseorang dalam kehidupannya, baik dalam pendidikan / belajar, pekerjaan, jabatan, maupun kegiatan hidup lainnya.
Sebenarnya untuk masalah ini ( pekerjaan / karier ) tidak hanya terpengaruhi dari pihak pendidik saja, ternyata peran orang tua dalam hal ini sangat besar. Karena apa untuk dapat memutuskan dan menjawab cita – cita apa yang dipilih oleh seorang siswa ( anak ) dalam sebuah pendidikan, menurut teori bimbingan pekerjaan / karier selain dari arahan guru ternyata juga dipengaruhi oleh status orang tua, karakteristik sikap dari tingkat stayus orang tua atau dengan kata lain jenis pekerjaan orang tua dapat menginspirasi anak untuk menentukan cita – citanya.
Selain itu, pemilihan pekerjaan / karier anak dapat pula terinspirasi melalui significan other dan jenis pekerjaannya. Yang dimaksud dengan significan other adalah orang lain yang dikagumi dan dekat dengan anak, atau dapat dikatakan sebagai orang lain yang cenderungmembantu atau mentrasfer ide kepada anak.

6)      Bimbingan Dalam Penggunaan Waktu luang
Jenis bimbingan ini bertujuan untuk membantu siswa dalam mengisi waktu luangnya dengan kegiatan – kegiatan yang produktif. Karena biasanya dalam keadaan “ ngangur “ anak akan berfikir hal – hal yang tidak baik dan sangat mudah terpengaruhi pada hal – hal negatif. Karena itu, sebaiknya waktu senggang tersebut di isi dengan kegiatan yang bermanfaat, misalnya berternak, berkemah dan sebagainya.
Sama halnya dengan jenis masalah, jenis bimbingan pun dalam praktiknya sukar dipisahkan antara yang satu dengan yang lain.









BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1.      Masalah – masalah dalam sebuah bimbingan dikelompokan menjadi enam, yaitu:
a)      Masalah pendidikan
b)      Masalah belajar
c)      Masalah pribadi
d)      Masalah sosial
e)      Masalah pekerjaan

2.      Jenis masalah dalam sebuah bimbingan dikelompokan menjadi enam, yaitu:
a)      Bimbingan pendidikan
b)      Bimbingan belajar
c)      Bimbingan pribadi
d)      Bimbingan sosial
e)      Bimbingan pekerjaan
f)        Bimbingan dalam penggunaan waktu luang












DAFTAR PUSTAKA

Arifin, H.M dan Etty Kartiwati. 1995. Materi Pokok Bimbingan dan Konseling.
Jakarta: Ditjen pembinaan Kelembagaan Agama Islam.

I.djumhur. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung: CV Ilmu.

Winkel, WS. 2005. Bimbingan dan Konseling di Instituti pendidikan. Edisi Revisi.
            Jakarta: Gramedia.






















JENIS DAN SUMBER MASALAH


MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Bimbingan Konseling

Dosen Pembimbing:
Bapak. Harsunu Djoko Susilo
















Oleh:
Khoirun Nasikhin
Imroatus Sadiyah




SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM “MIFTAHUL ‘ULA”
( S T A I M )
FAKULTAS TARBIYAH PRODI S-1 PAI
Nglawak – Kertosono – Nganjuk
April 2011


Tidak ada komentar:

Posting Komentar