Seringkali, setelah kita menyelesaikan satu jenjang pendidikan, terkadang ada bisikan dalam hati yang mengatakan bahwa kita telah melewati fase belajar, dan karena itu tak perlu lagi membaca. Kita bahkan kerap merasa diri sudah cukup berilmu. Kita lupa, atau sengaja melupakan keadaan ulama kita dalam berinteraksi dengan ilmu, yang tidak pernah berhenti hingga ajal menjemputnya.
Ada kemalasan yang sering muncul karena kita tak menemukan kenikmatan dalam membaca. Membaca tidak menyentuh jiwa kita, sebagaimana dirasakan para ulama, di mana bagi mereka membaca adalah alat pemuas jiwa.
Secara umum, mungkin kita memang sangat jarang membaca. Tradisi keilmuan kita sangat jauh berbeda dengan para pendahulu kita; salafusshalih dan pengikut mereka. Tetapi tidak berarti bahwa semua kita benar-benar menjauhi buku. Di tengah-tengah kita, masih banyak orang-orang yang dengan kebersahajaan dan kesederhanaannya tak pernah lepas dari buku. Selalu rajin membaca, kapan pun dan dimana saja.[Sulthan Hadi, sumber: Majalah Tarbawi edisi 224] oelh karena itu marilah kita tumbuhkan lagi semangat belajar dan gemar membaca pada diri kita........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar